Halo semuanyaaa....😁
perkenalkan, nama saya Indah Ramadhanti Utami. saya mahasiswa jurusan bahasa Jepang dari STBA Yapari Aba Bandung. kalian tahu ga di STBA itu engga cuma ada bahasa Jepang saja lohh.. masih banyak jurusan bahasa-bahasa lain nya. kalau kalian ingin tahu lebih jelasnya, kalian bisa kunjungi web ini guys :stbayapariaba.ac.id
Oh ya, sebelum kalian membaca blog ini, ada baiknya kalian mengetahui tentang UU ITE dulu guys. apa sih UU ITE itu? kalau kalian ingin tahu dan menambah pengetahuan tentang UU ITE, kalian bisa klik disini 😁😁
Shodo dalam bahasa jepang yaitu Kaligrafi (the Way of Brush), yang berasal dari huruf kanji kaku (menulis) dan michi(cara) adalah salah satu bentuk seni yang telah di pelajari selama lebih dari 3000 tahun yang lalu.Kaligrafi Jepang adalah suatu bentuk seni, mengekspresikan keindahan kanji dan kana karakter menggunakan kuas dan tinta di atas kertas. Teknik kaligrafi dikelompokkan ke dalam kata-kata biasa "Kaisho", Semi-kursif "Gyosho" dan Kursif "Sosho". Kaligrafi dihargai melalui bentuk karakter, sapuan kuas, warna tinta, keindahan keseluruhan dan susunan karakter. Kaligrafi pertama kali dikembangkan di negeri China. Awalnya kaligrafi mengutamakan keindahan tulisan saja, namun lama-kelamaan mengarah ke sebuah seni. Seni ini lalu diperkenalkan di Jepang pada abad ke 17 bersamaan dengan penyebaran agama Budha dari India menuju Korea, China, dan Jepang, di mana kitab suci Budha sudah ditulis dengan kaligrafi China saat agama tersebut diperkenalkan di Jepang.
Meskipun shodo merupakan kebudayan yang cukup kuno, namun orang Jepang masih mempertahankan kebudayaan itu, terbukti hingga saat ini masih banyak orang yang tertarik untuk mempelajarinya, bahkan di sekolah-sekolah para murid (biasanya murid SD) diajarkan shodo. Pengetahuan akan seni kaligrafi adalah salah satu langkah yang penting di dalam memahami budaya Jepang. Kaligrafi bukan hanya sebuah latihan menulis yang baik, tetapi lebih merupakan awal mula nya bentuk seni dari oriental. Kaligrafi adalah sebuah kombinasi antara skill dan imajinasi seseorang yang telah belajar secara intensive penggunaan kombinasi-kombinasi garis-garis. Sekilas shodo tampak mudah dibuat, namun orang yang masih pemula akan langsung mengalami kesulitan saat mencobanya, karena banyaknya hal yang harus diperhatikan, mulai dari keseimbangan bentuk tulisan, tarikan garis, tebal-tipisnya garis, hingga irama tulisan.Sejarah kaligrafi Jepang dapat di lihat kembali ke asalnya yaitu kebudayaan Cina dan penciptaan sistem tulisan cina itu sendiri kira-kira sekitar 4.500 tahun yang lalu. Kaligrafi telah di kembangkan dalam waktu yang sangat lama pada saat dibawa nya ke Jepang yaitu sekitar abad ke 6 bersamaan dengan awal mulanya sistem menulis cina (kanji) masuk ke Jepang.
Di masa Heian, orang Jepang sudah memulai menunjukkan pencapaian yang cukup luar biasa di dalam bentuk seni yang baru “Three Great Brushes” (atau sanpitsu) oleh pendeta Buddha, Kuukai (774 - 835), Kaisar Saga (786 - 842) dan petugas kekaisaran Tachibana no Hayanari (778 - 842) telah mencapai pendewaan gaya kaligrafi yang kemudian menjadi popular dari master Cina T’an, Yan Zhenqing (709 - 785).Ada 5 script dasar di dalam kaligrafi Cina: tensho (seal style), reisho (clerical style), kaisho (block style), gyosho (semi-cursive style), sosho (cursive stye, atau di sebut “tulisan rumput”). Ke lima-lima nya ini telah muncul sebelum akhir abad ke 4. Sebagai tambahan, orang Jepang telah mengembangkan karakter kana sepanjang abad ke 8, karakter-karakter yang melambangkan bunyi ini bertolak belakang dengan karakter yang di pakai sebagai ideographic (kanji). Tiga jenis kana telah di kembangkan yaitu, manyogana, hiragana dan katakana.
Manyogana adalah karakter Cina tertentu (kanji) yang di gunakan secara phonetik untuk melambangkan syllable Jepang, dan di beri nama setelah koleksi poetry Manyoshu di abad ke 8. Di saat koleksi ini di kompilasi, orang Jepang belum memiliki sistem tulisan mereka sendiri. Sebagian poem Jepang di tulis dalam karakter-karakter Cina yang di pakai secara phonetic, dan yang lainnya karakter-karakter Cina terkadang di gunakan secara phonetic dan secara ideographic. Oleh karena itu, denga penggunaan penyederhanaan yang drastis, muncul lah hiragana dan katakana. Dan di tangan para bangsawan Jepang wanita, hiragana di kembangkan ke dalam script yang indah yang menjadi gaya kaligrafi khas Jepang.Seni Kaligrafi Jepang, atau yang sering di sebut dengan Shodō (書道) adalah seni menulis huruf jepang dengan gaya tertentu, misalnya tebal dan tipisnya garis. Shodō sendiri mulai dikenal di Jepang setelah seorang kaligrafer China Wang Xizhi datang kejepang dengan membawa kaligrafi yang menggunakan huruf China. Namun, lama kelamaan Shodō mulai berkembang dan kini cukup banyak ditemui karya-karya kaligrafi jepang yang menggunakan huruf Katakana maupun Hiragana.
Seni kaligrafi jepang (Shodō) mulai diperkenalkan pada anak sekolah dasar sebagai pelajaran wajib, sedangkan pada jenjang selanjutnya Shodō menjadi salah satu mata pelajaran pilihan antara music dan juga melukis. Beberapa universitas bahkan terdapat kelas khusus untuk Shodō, diantaranya University of Tsukuba, Tokyo Gakugei University dan Fukuoka University of Education.
Dibawah ini merupakan macam-macam Seni Kaligrafi Jepang (Shodō) :
- Kaisho, yang berarti "correct writing", maksudnya kaligrafi dibuat sepersis mungkin dengan huruf versi cetak seperti di koran ataupun buku-buku (tidak digaya-gaya) agar mudah dibaca. Kaligrafi model inilah yang pertama dipelajari para siswa sekolah dasar, karena penulisannya tidak jauh beda dengan yang mereka gunakan sehari-hari dengan begitu model Kaisho bisadengan mudah mereka pelajari.
- Gyousho, berarti "traveling writting", huruf yang digunakan dalah Shodō dibuat sedikit miring. Berbeda dengan Kaisho yang kesannya tegas, Gyousho terlihat lebih santai. Penulisannya sama seperti tulisan tangan dengan bagian-bagian ujung yang terlihat lebih tumpul.
- Sousho, tulisannya terasa lebih bebas dengan huruf-hurufnya yang dibuat miring. Sousho lebih sulit dibaca diantara model yang lainnya. Dalam pembuatannya, kebanyakan kaligrafer tidak melepaskan/mengangkat Fudonya, jadi garis-garis yang ada akan terasa menyatu.
- kalau kalian penasaran gimana sih cara bikin Shodō, kalian bisa lihat saja video dibawah ini guys 😁
Referensi :
audila-lala.blogspot.com/2011/10/kebudayaan-jepang-shodo.html
https://tdworkgroup.blogspot.com/2014/09/shodo-kaligrafi-jepang.html
Blog yg sangat bagus semoga di sukai orang2 😊🙏
BalasHapusWahh bagus kak sangat bermanfaat
BalasHapusWah informasinya sgt membantu
BalasHapusWagelasehh ini informasinya menarik banget jauh kaalah menarik sama film nya captain marvel:)))))
BalasHapusWagelasehh ini informasinya menarik banget jauh kaalah menarik sama film nya captain marvel:)))))
BalasHapusWah menarik banget nih infonya
BalasHapusGood article
BalasHapusSugggoii jan kore
BalasHapusLanjutkan.. semangat 👍